Al-Biruni (973 M-1048 M)
06.39

Abu Rayhan Muhammad bin Ahmad Al-Biruni lahir pada tanggal 15 September 973 di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva, di kawasan Danau Aral di Asia Tengah, yang pada masa itu berada dalam kekuasaan kekaisaran Persia.
Masa kecil Al-Biruni tidak banyak diketahui orang. Dalam biografi yang ditulisnya, ia mengatakan bahwa ia tidak mengenal ayahnya dan hanya sedikit mengenal ayahnya dan hanya sedikit mengenal kakeknya. Ia merupakan salah satu ilmuwan ensiklopedia yang telah memberikan pengaruh besarterhadap perkembangan ilmu matematika, astronomi, fisika, filsafat, sejarah, serta ilmu kedokteran.

Selain kecerdasannya dalam menguasai beragam ilmu pengetahuan, Al-Biruni juga fasih dengan sederet bahasa, seperti Arab, Turki, Persia, Sansekerta, Yahudi, dan Suriah. Semasa muda, ia menimba ilmu matematika dan astronomi dari Abu Nasir Mansur.
Ketika menginjak usia 20 tahun, Al-Biruni telah menulis beberapa karya di bidang sains. Ia sering kali bertukar pendapat dan pengalaman dengan Ibnu Sina, ilmuwan besar muslim lainnya yang begitu berpengaruh di Eropa.
Sebagian besar buku yang ditulis oleh Al-Biruni menggunakan bahasa Persia dan bahasa Arab. Di antara karya dan penemuannya adalah penelitian garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maxima matahari, saat ia berusia 17 tahun. Ketika berusia 22 tahun, metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.
Al-Biruni merupakan ilmuwan yang memberikan andil besar terhadap perkembangan banyak bidang ilmu pengetahuan. Selama hidupnya, ia telah menulis 8 karya besar dalam ilmu astronomi, serta buku-buku lainnya dalam bidang botani, geografi, farmasi, dan sejarah.
Selain itu, tercatat pula ratusan karya ilmiah lainnya dalam bidang observatorium, ukuran waktu, geodesi, ilmu hitung, geometri, trigonometri, meteorologi, logam dan permata, sejarah, agama, filsafat dan kepercayaan, serta 16 buku tentang kesusastraan yang menguraikan puisi dan metologi India sekaligus Persia.
Setelah beberapa tahun pengembaraannya, Al-Biruni menetap di Ghaznah. Ia menghembuskan napas terakhirnya pada 13 Desember 1048 di kota tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar